3 Kapal Untuk Pelajar Di Pulau Seribu
Tiga unit kapal sekolah yang akan melayani para pelajar di Kepulauan Seribu, akhirnya diserakan dari Suku Dinas Perhubungan Kepulauan Seribu, kepada Unit Pengelola Angkutan Perairan dan Kepelabuhanan (UP APK) Dinas Perhubungan DKI Jakarta.
Penyerahan ini berlangsung di Dermaga Utama Pulau Panggang, Kepulauan Seribu Utara.
Bupati Kepulauan Seribu, Budi Utomo mengakui saat ini tiga kapal yang akan melayani para pelajar sudah diserah terimakan. Diharapkan dengan adanya penyerahan kapal tersebut, para pelajar nantinya tidak akan gelantungan di kapal seperti beberapa waktu lalu.
“Memang selama ini para pelajar yang ada di Pulau Seribu gelantungan untuk dapat sampai di sekolahannya agar tidak telat sekolah. Ini dilakukan karena selama ini kapal-kapal yang ada di wilayah masih kurang. Makanya dengan penambahan tiga kapal ini nantinya para pelajar tidak akan gelantungan lagi,”terang Budi Utomo,Sabtu (11/3).
Sementara itu Kepala Sudin Perhubungan Kepulauan Seribu, Robert Edward menambahkan sesuai dengan tugas dan fungsinya (Tupoksi) operasional kapal sekolah kewenangannya memang dibawa UP APK DKI, berikut dengan nahkoda dan ABK-nya.
“Untuk bahan bakar minyak (BBM) dan perawatan kapal menjadi tanggung jawab UP APK. Sedangkan untuk sementara rute kapal tersebut masih melayani antar jemput pelajar di Pulau Panggang dan Pulau Pramuka. Meski begitu kami akan akan berusaha semaksimal mungkin agar nantinya seluruh pelajar dapat terlayani” ujar Robert.
Ke 3 unit kapal sekolah sudah beroperasi seperti biasa dan melayani antar jemput pelajar SMP, MTS dan SMA. Kedepan juga tidak akan ada lagi pelajar yang bergelantungan saat akan berangkat maupun pulang sekolah.
Sedangkan Prana,16 siswa kelas XII IPA SMAN 69 mengaku senang dengan dioperasikannya tiga kapal sekolahan tersebut. Menurutnya dengan adanya tiga kapal tersebut para pelajar seperti dirinya tidak akan kesulitan lagi mendapat alat transportasi.
“Selama ini kami selain kesulitan transportasi laut juga bergelantungan dan naik ke atap kapal demi sampai ke sekolahan agar tidak terlambar. Makanya dengan adanya tiga kapal khusus pelajar ini tidak akan terjadi seperti itu lagi,”kata Prana.
Menurutnya, memang selama ini naik kapal diatas atap atau gelantungan resikonya cukup tinggi. Sebab jika tidak hati-hati bisa-bisa terlempar dari kapal, apalagi saat ini musim angin berat disertai ombak besar tentu resiko ini sangat tinggi.
Meski begitu dirinya dan para pelajar lainnya terpaksa melakukan, karena ingin cepat sampai dan tidak terlambat pada jam masuk sekolah yang dimulai 6.30. Ini dikarenakan selama ini kapal angkutan siswa SMA hanya ada 1 unit kapal, itupun harus 2 kali bolak balik.
Dengan hadirnya 3 unit kapal sekolah ini, dapat membantu para pelajar untuk pergi dan pulang sekolah lebih tenang.
Leave a Comment